(Catatan setelah
pulang kampung yang ternyata kehidupannya banyak berubah)
Gak kerasa ya waktu
berjalan sedemikian cepat. Rasanya baru kemarin masuk kuliah, sekarang udah mau
ujian semester. Kayaknya baru kemaren minta duit buat bayar kuliah, sekarang udah
harus bayar lagi. Woow, gak kerasa juga pertambahan umur yang terlalu mendadak
menurutku hehehe.. (kaya ga iklhas hoho peace Tuhan..). Sebenarnya ada satu hal
yang buatku miris setelah sekian lama aku tak menengok kampungku. Kawin muda
!!!. Fenomena ini bahkan merebak ke generasi yang bisa dikatakan masih
cindil-cindil. Bahkan, ada yang harus menunggu tahun depan buat nikah karena
pasangan ini dinyatakan secara definitif belum cukup umur tapi udah ditunangkan
weleh weleh ...... ngeri juga rasanya ada hal seperti ini terjadi di desa yang
sangat aku cintai. Terlebih itu adalah tetanggaku sendiri. Orang tua yang
seharusnya memiliki andil untuk mendidik dan membesarkan anak dengan
pengarahan-pengarahan yang baik tampaknya menjadi naif dan timpang. Di saat sang
anak yang dilanda jatuh cinta, orang tuapun serta merta turut wajib jatuh cinta
dengan menyegerakan ke akad perkawinan. Padahal, secara sadar orang tua dan
keluarga besarnya serta masyarakat pada umumnya sangat tahu seberapa pantas
pasangan ini naik ke meja naib (SANGAT TIDAK PANTAS!!!).
Bukan hanya dari segi
umur, dari segi ekonomi juga kayaknya belum dapat dikatakan matang, secara
psikologis takutnya pernikahan ini biduk agar kegalauan masa muda enyah dari
hati. Banyak hal yang semestinya dipertimbangkan untuk menikah, tapi tampaknya
wargaku lebih menggampangkan segala hal yang pada akhirnya ini akan semakin
memperburuk perekonomian bangsa (ehemmm). Bayangin aja cuy, umur belum genep
tapi udah dituntut ngidupin istri. Belum lagi kalau anaknya lahir, belum lagi
tuntutan sebagai makhluk sosial yang senantiasa harus bermasyarakat. Mahkluk kecil
yang nantinya disebut sang suami ini dituntut dewasa meski dari segala hal yang
disyaratkan sebagai manusia dewasa belum tampak padanya, kecuali satu: SANGAT
MATANG SECARA SEKSUAL (coba-coba dan terbiasa). Pendidikan semakin digencarkan
tapi tampaknya moral semakin digadaikan secara terang-terangan. Zaman yang luar
biasa edan !!!
Komentar
Posting Komentar