Pengkajian terhadap suatu bidang
ilmu pengetahuan harus dibangun dari landasan filsafat yang kuat, jelas,
terarah, sistematis, berdasarkan norma-norma keilmuan, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara
mendalam mengenai dasar-dasar ilmu. Menurut Muhadjir (2011:63) filsafat ilmu
dibagi menjadi tiga, yaitu: ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.
1. Ontologi
Ontologi
membahas tentang hakikat ilmu pengetahuan yaitu membicarakan masalah ada (being) secara komprehensif. Apa yang
ingin diketahui oleh ilmu? atau dengan perkataan lain, apakah yang menjadi
bidang telaah ilmu tersebut.
2. Epistemologi
Epistemologi berupaya mencari
kebenaran (truth) berdasarkan fakta.
Kebenaran dibangun dengan logika dan didahului oleh uji konfirmasi tentang data
yang dihimpun. Epistemologi membicarakan tentang bagaimana ilmu pengetahuan itu
diperoleh. Landasan epistemologi tercermin secara operasional dalam metode
ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara memperoleh dan menyusun
kerangka ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi
Kebenaran
aksiologi adalah adalah kebenaran the
right dan membangun kebenaran dalam
makna the right or wrong. Landasan
ini berkaitan dengan bagaimana pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam kehidupan.
Pada dasarnya ilmu harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. Ilmu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
dengan menitikberatkan pada kodrat dan martabat manusia. Untuk kepentingan
tersebut, pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dan dipergunakan secara
komunal dan universal.
A.
Landasan
Aksiologi
1. Pengertian Aksiologi
Aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori (ilmu).
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu axios yang berarti sesuatu yang wajar
dan logos yang berarti ilmu. Jadi, dapat dipahami bahwa aksiologi adalah “teori
tentang nilai”. Menurut John sinclair,
dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau sebuah sistem
seperti politik, sosial dan agama. Sistem memiliki rancangan sebagaimana tatanan, rancangan, dan aturan
sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi dapat terwujud
(Endraswara, 2012:146).
Aksiologi ialah bidang ilmu yang menyelidiki nilai-nilai.
Brameld (dalam Endraswara, 2012:148) membagi aksiologi menjadi tiga, yaitu: 1) moral
conduct, yaitu tindakan moral yang membentuk disiplin ilmu khusus yaitu
etika; 2) esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan yang
memformulasikan disiplin ilmu estetika; 3) socio-political life,
kehidupan sosio-politik yang melahirkan filsafat sosio-politik. Nilai hasil
perenungan aksiologis tersebut selanjutnya diuji dan diintegrasikan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Daftar
Pustaka
Suwardi Endraswara. (2012). Filsafat ilmu: konsep, sejarah,
dan pengembangan
metode ilmiah.
Jakarta: PT. Buku Seru.
Noeng Muhadjir. (2011). Filsafat ilmu: ontologi, epistemologi,
aksiologi
first order, second order & third order of logics
dan mixing paradigms implementasi
methodologik. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Komentar
Posting Komentar