Kadang
kala itu hanyalah alibi. Hal yang lebih pasti itu adalah pergerakan perasaan
wanita lebih cepat dari biasanya jika ada sisi emosional yang menyentilnya.
Setiap hal yang terjadi bagi kaca mata seorang wanita tidak lepas dari
kepekaan. Kepekaan-kepekaan yang seperti ini yang biasanya tidak sampai di
logika lelaki. Lelaki tidak mau ambil pusing meskipun jelas-jelas dia telah
bersalah. Apapun empati yang disampaikan wanita sulit masuk ke alam pikiran
laki-laki yang cenderung berpikir praktis. Padahal, disadari atau tidak
“empati” adalah perhatian yang lebih dari sekedar sayang dan simpati. Suatu hal
yang wajar jika seorang wanita memberikan sinyal negatifbahkan meledak
amarahnya dengan begitu hebat saat sisi rasanya dilukai. Bisa jadi itu adalah
manifestasi kekecewaan yang dirasakan. Mungkin hal yang terjadi jauh melampaui
prediksi yang ada.
Akan
tetapi, kembali ke topik bahwa wanita itu peka dan perasa. Saat kondisi
psikologi sudah membaik mereka dapat diajak berdiskusi dan berpikir realistis.
Wanita juga identik dengan perasaan tidak tega. Wanita tidak akan membiarkan
orang yang disayanginya merasakan sakit dan tersiksa. Wanita lebih tak tega jika
orang yang dikasihinya menderita karenanya. Dan satu yang pasti, seemosional
apapun wanita tidak akan membiarkan orang yang dicintainya berlarut-larut dalam
kecewa. Itulah sebabnya mengapa wanita sering meneteskan air mata di kala
perasaan kecewanya melebihi ambang batas.
ah yang benerrr.
BalasHapushttp://hargamotor2nd.blogspot.com/
kurang lebih begitu, buktikan saja kakak...
BalasHapus