Ketika
seorang wanita takut kehilangan, dia akan menunjukkan kekuatan bertahan yang
lebih dari biasanya. Kekuatan yang ditunjukkan tersebut sering kali terlihat (lebih)
garang. Dapat dikatakan hal ini semacam upaya pertahanan diri apabila apa yang dimilikinya
terancam. Bentuk pertahanan yang munculpun dapat beraneka ragam baik dalam
bentuk yang nyata maupun terselubung. Dalam bentuk nyata, misalnya wanita akan
menunjukkan sikap tidak suka, raut muka muram, bahkan tindakan ekstrim seperti
menyerang faktor yang dirasa sebagai pencetus. Dalam kondisi yang demikian
dapat dipastikan psikis wanita sedang dalam masa unstabil. Dan bagi para
laki-laki hal ini merupakan alarm bahwa wanita sedang dalam status waspada.
Dalam
kondisi seperti ini, wanita sebenarnya lebih memerlukan perhatian dari sekitar
terutama orang-orang yang disayanginya secara lebih intens. Dalam hal ini upaya
peredaman perasaan dengan cara yang halus merupakan salah satu langkah yang
jitu. Sering kali wanita hanya ingin didengar keluh kesahnya. Berilah
kesempatan padanya untuk menjelaskan apa yang dirasakan secara lebih gamblang.
Anggap saja ini sebagai usaha menghargai apa yang ada di depan anda. Tak
munafik, anda suka jugakan kalau didengarkan? J
Hal
ini sedikit berbeda dengan pemikiran laki-laki kebanyakan. Jika menghadapi wanita
yang bersikap semacam itu sebagian besar malah menarik diri terlebih dahulu. Ada
tipe-tipe tertentu orang yang tidak ingin menimbulkan konflik. Akan tetapi,
pada dasarnya konflikkan bukan untuk dihindari tetapi dihadapi bukan? Bahkan, jika
menghadapi hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik laki-laki cenderung lebih
defensif dan tak jarang mereka menggunakan berbagai macam alibi termasuk
berbohong. Dan sekali ini wow!!! Dampak psikis yang dirasakan wanita tentu
sangat luar biasa (menyakitkan). Sebaik apapun seorang wanita, dia akan lebih
menghargai kebenaran yang diungkapkan lawan bicaranya tanpa perantara. Itulah
sebabnya banyak wanita yang bertindak ekstrim ketika mendapati kenyataan yang
ada ternyata begitu kelam. So, alangkah lebih baik jika menghadapi kondisi
semacam ini para laki-laki dapat bertindak lebih mengayomi bukan sama-sama
membabi-buta dengan segala alibi konyolnya.
Nb.ini terlahir dari
sisi feminis lho…
Komentar
Posting Komentar