Surat Untuk Sa (Repertoar VII)

Sa, apakah musim gugur telah usai? Kudengar tekanan angin mulai merendah di sana. Dan pohon-pohon bersiap menyembulkan warna pink, kuning, dan orange. Ah, tapi itu media yang bilang. Aku setengah percaya dan tidak makanya aku tanyakan padamu. Mungkin aku kurang percaya pada kedermawanan musim hehe…

Aku sampai lupa. Bagaimana kabarmu? Kamu ketemu Nias gak? Sebelum berangkat katanya dia akan mampir ke distrikmu sekali waktu. Katanya sih agak jauh tapi jauh dekatkan relatif ya. Apalagi buat yang punya kenangan xixiixii… Maaf, Sa. Bercanda. Aku yakin kamu punya pemikiran yang lebih maju tentang hal ini hehe… 

Berkaitan dengan proyek, aku sudah menghubungi Deti dan dia welcome banget. Kamu mungkin tak akan percaya bahwa sarannya luar biasa. Kalau kamu melihatnya sendiri kamu akan berdecak melihat caranya bekerja. Ah, terlalu banyak hal yang ingin kuceritakan. Makanya cepet pulang!
  
Satu lagi, Ben titip salam buatmu. Katanya kalau kamu pertengahan tahun gak balik maka daftar warisan dan pertemanannya akan bersih dari namamu. Udah dulu, ya.

Salam peluk cium.
Tan

Komentar