Goresan dan Guratan



Hampir tak menetes segala gundah dan gelisah yang terkristal dalam air mata. Aku hampir selalu melewatkan panjangnya malam dalam bait-bait kepedihan. Sebagai wanita aku gagal memiliki. Sebagai perempuan aku merasa gagal dihargai. Sebagai pecintai aku dilupakan oleh cintaku sendiri. Aku tidak pernah berpikir mengapa begitu hebat aku mengintai sosokmu. Mengintai setiap kerlingan matamu yang mirip kuda. Betapa lekat segala romansa yang terjadi selama bertahun-tahun ini. Sering aku bertanya, “Apakah aku pecintamu yang naif? atau aku seorang pecandu? aromamu, tubuhmu, dan sikapmu adalah udara yang menguntai pernafasan. Di setiap panjangnya malam, Tuhan mengirimkan sketsa wajahmu. Semua terasa dekat dan nyata. Kejadian demi kejadian semakin menggagahkan rasaku padamu. Sayangnya, kau lebih memilih orang lain.

Tetap stay kok
Jadi ingat lagunya Jagostu
Apa yang bisa aku lakukan/ jika ia memilih untuk tak tinggal/ Dan semua terus berjalan/ Getirnya harus tetap kutelan/ dan aku sakit harus tetap bertahan/dan semua terus berjalan/
Mau tak mau ku harus melanjutkan yang tersisa/ Meski semua telah berbeda/ Dan tak akan pernah ada yang sama/Aku bisa memeluknya tetapi tidak hatinya/ Oh… menyakitkan/ Semua telah dengar segenap hatiku merindunya/ tapi hatinya telah pergi dan telah lama mati/
Mau tak mau ku harus melanjutkan yang tersisa/ Meski semua telah berbeda/ Dan tak akan ada yang sama/ Semoga angin berhembus membawakan kisah baru/ Meski aku tahu tak akan pernah ada yang sanggup mengganti keindahannya/

Akupun juga bukan orang yang pandai berpura-pura. Sangat sulit bagiku untuk mengatakan bahwa aku baik-baik saja sementara keadaan begitu carut marut luar biasa. Kenyataannya, segala kenangan yang ada kabur di matamu. Dalam pandanganmu aku terlalu kerdil dan banyak cela dibandingkan tokoh baru yang kau temukan. Kehadiranku sudah bukan hal yang penting lagi. Cintamu tak mampu mengatasi rasa kecewa. Akumulasinya, menjadikan aku sebagai objek yang kurang diperhitungkan. Dan kau memilihnya. Aku terpuruk dan mencoba bangkit. Kembali berjalan dengan segenap tenaga dan semangat baru. Selesai.

Komentar