Piknik Ke Kebun Strawberi


Jalur pemetikan strawberi

Berbicara tentang piknik hampir dapat dipastikan bahwa semua orang akan mengacungkan tangan saat diajak berpiknik. Bagiku piknik sendiri lebih menyenangkan daripada kata liburan, weekend, main, kumpul-kumpul, atau dolan. Piknik berarti memberikan ruang pada jiwa untuk berdialog lebih lama dengan alam tanpa batasan-batasan yang menjemukan. Piknik identik dengan menggelar tikar dan membawa bekal. Meskipun bekal yang kubawa cuma biskuit dan air mineral, aku menyebutnya piknik. Kenapa? karena aku juga duduk di tikar dan menikmati jajanan pasar di pinggir jalan. Yups, aku akan bercerita tentang piknik ke kebun strawberi.

November tahun lalu saat aku berulang tahun yang kesekian (ehemmm berasa tua hehe…) rencana pergi ke kebun strawberi adalah keinginan terdekat.  Setelah googling dari dunia maya dan nyata diperoleh kesimpulan bahwa waktu terbaik menyambangi kebun ini adalah pada awal tahun saat musim masih basah. Berbekal infomasi tersebut, akhirnya rencana mengunjungi kebun strawberipun menjadi kenyataan di bulan Februari 2015. Singkat kata, untuk meraih suatu hal gunakan mimpi adalah bekal terdekat.

Proses pematangan strawberi
Lokasi kencan dengan strawberi yang aku pilih adalah daerah Ketep Magelang (ehem *kota dengan kenangan yang kurang begitu baik kurasa).  Ah, sudahlah, mari sedikit berdamai dengan masa lalu dan tidak membicarakan masa yang telah lewat.  Segala hal yang telah terjadi adalah pembelajaran agar selanjutnya menjadi lebih baik. Yeah, setiap orang pasti memiliki alasan menyukai sesuatu. Termasuk perasaanku terhadap buah lucu ini. Berbicara tentang rasanya yang masam mungkin tidak banyak yang mengidolakannya karena rata-rata buah yang disukai yang bercita rasa manis. Akan tetapi, strawberi memiliki cita rasa yang khas sehingga aku tak bisa berhenti bilang suka, yaitu kesegaran rasa dan bentuknya yang imut elegan.

Rute menuju lokasi kebun ini sangat mudah. Dari arah Ketep lurus saja kurang lebih 1 km dan di kanan kiri kalian akan menemui kebun strawberi dan aneka buah. Perpaduan udara yang sejuk dan vegetasi tumbuhan yang heterogen akan memanjakan mata siapapun yang memandang. Untuk bagian ini secara khusus aku hanya akan bercerita tentang kebun strawberi. Pilihankupun jatuh pada sebuah kebun di sisi kanan jalan yang mencolok dengan poster berlabel Inggit Strawberry yang merah menggoda. Kebun ini terletak di daerah Banyuroto Sawangan Magelang. Selektif memilih yang terbaik dan bernilai tinggi itu penting agar tidak menyesal ketika sudah masuk ke bentara di dalamnya. Dibanding beberapa kebun yang lain, kebun ini lebih tertata rapi dan lebih subur dengan daun-daun yang menghijau segar. Setelah membayar retribusi Rp 2.500/orang, petani strawberi akan memberikan keranjang kecil dan gunting untuk memanen strawberi. Betapa girangnya aku saat itu menjadi bagian dari sebuah keinginan yang telah lama kuharapkan. Aku merasa menjadi petani strawberi yang sebenarnya. Menyenangkan!

Kebun strawberi Bu Inggit terbagi atas 2 tempat, yaitu level atas dan level bawah (meski ketika pulang ternyata terdapat lokasi kebun Bu Inggit yang lain). Bagian yang mendekati jalan raya daunnya lebih sehat dan gemuk dibanding bagian ujung yang mendekati jurang. Biasanya yang dekat memang lebih diperhatikan dan lebih dianggap bernilai meskipun you knowlah hehe... Analisisku mungkin karena faktor matahari dan pengawasan. Bagian pertama yang kujelajah adalah kebun level bawah yang lebih sempit daripada level atas. Pada level atas terdapat kolam yang merupakan sumber utama untuk menghidupi si tumbuhan lucu. Saat itu pukul 09.00 pagi para pekerja sedang menyirami dan memberi pupuk. Bagusnya lagi strawberi ditanam dengan menggunakan pot-pot bekas karung beras yang diatur sedemikian rupa dalam kondisi tegak. Hal ini mempermudah dalam hal perawatan dan pemetikan buah. Smart!!!

Petik strawberi
Rasanya jantungku berdegup lebih kencang dari biasannya saat aku memegang buah imut ini langsung dari pohonnya. Ada rasa bahagia, senang, takjub, dan aneka perasaan lebay lainnya e ecieee… Ya gitu deh kaya serasa dunia terbalik. Dunianya orang yang lagi jatuh cinta hahaha… Hanya saja, meski buahnya banyak, cukup sulit menemukan strawberi yang benar-benar merah masak. Dari seorang ibu yang memberiku gunting diperoleh informasi bahwa strawberi masak sudah dipetik saat weekend. Oh, iya aku baru ingat kalau aku datang hari Senin. Pantas saja! Tetapi setelah dipikir, ada baiknya datang pas hari kerja antara Senin sampai Jumat karena pengunjung relatif sepi (tentu saja kau tahu bahwa aku tidak suka segala kondisi yang berisik hehe).

Pada bagian depan pintu masuk terdapat peraturan harap jangan lagsung dimakan tetapi ditimbang terlebih dahulu. Sebagai anak baik, aku mengekor pada peraturan ini. Petik yang disuka dan ditimbang sambil menunggu buah dicuci. Ternyata yang terjadi malah sedikit mengecewakan. Buahnya tidak dicuci tapi langsung dimasukkan ke dalam plastik. Hemm… aku kena jebakan betmentok. Alasan sebenarnya ternyata agar tidak mengurangi jumlah timbangan yang dibawa haha… main juga otak jualannya (meski dalam hati aku juga mikir gak banget makan strawberi langsung yang entah kadar kebersihannya hoekkk). Belum lagi selesai urusan pertama, ketika proses penimbangan dilakukan aku mendelik juga. Memang pada awalnya diinformasikan bahwa harga perkilo Rp 60.000. (Sebelumnya aku sudah browsing harga strawberi berkisar antara Rp 45.000-Rp 60.000). Meski berada pada penawaran tertinggi pikirku masih wajar saja toh kebun yang lain tidak sesegar ini. Aku yang begitu excited melihat kebun strawberi pertama kali menjadi lebay dan asal petik tanpa pikir panjang. Pendek kata, ya sedikit kalap dan setelah ditimbang si mungil ini wow berat juga hahahha… Minta dikurangin juga harga diri dong!!! Jebakan betmentok kedua!!! Xixixi… Makanya buat kalian yang akan memetik strawberi petiklah secukupnya saja atau lebih baik belilah yang sudah dikemas dalam box. Biasanya di gerai tersedia kemasan yang dijual mulai harga Rp 10.000/box. Strawberi kemasan malah merah sempurna karena sudah masak meski tidak sesegar memetik sendiri (saran ini penting agar kalian tidak terkena jebakan betmentok!!! Hahaha…).


Selain buahnya yang imut, perubahan mulai dari bunga yang berwarna putih merah bagiku terlihat indah. Perubahan-perubahan ini membuat aku tak ingin beranjak pergi. Apalagi udara yang sejuk dan tipografi wilayah yang unik membuatku betah berlama-lama (kalau tidak ingat betapa padatnya jadwal kunjungan waktu itu). Yang jelas kalau kalian datang ke tempat ini lebih baik bawa penutup kepala seperti topi/sleyer karena terik matahari cukup nyentrik dan eksis. So, bagaimana? Siap piknik ke kebun strawberi?

Komentar