Museum merupakan salah satu aset kekayaan Indonesia
yang tidak dapat dipisahkan dari peradapan bangsa. Dapat dikatakan bahwa
museumlah saksi hidup yang merekam jejak perjalanan bangsa Indonesia dari zaman
dulu hingga sekarang. Di kota tercinta Yogyakarta ini jumlah museum cukup
banyak, yaitu sekitar 30-an museum yang hingga saat ini masih eksis.
Pengelolaan museum yang profesional merupakan salah satu langkah jitu guna
mengoptimalkan pariwisata Yogyakarta di bidang sosial dan cagar budaya.
Kebutuhan akan keberadaan museum sendiri semakin
penting dari tahun ke tahun. Hal ini didasari kenyataan bahwa museum bukan
sekedar difungsikan sebagai tempat penyimpanan benda-benda peninggalan masa
lalu tetapi juga merupakan sarana rekreasi, edukasi, dan penelitian bagi
khalayak ramai. Bahkan, keberadaan museum sekarang yang telah bertransformasi
menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung yang ingin lebih mengetahui
secara intens berbagai benda peninggalan masa lalu.
Keberadaan museum harus dapat dinikmati oleh
seluruh masyarakat, tidak terkecuali oleh generasi muda. Oleh karena itu, penyelenggaraan
berbagai even seperti kegiatan sosial, kegiatan amal, perlombaan, konser musik,
workshop, dan lain sebagainya turut andil
dalam mengenalkan museum sebagai aset bangsa yang memiliki nilai bagi masa
depan. Hal ini tentu saja menambah komplek fungsi museum di ranah kekuatan
sosial masyarakat karena museum bukan sekedar simbol tetapi juga merupakan
sarana transfer nilai-nilai seni, pendidikan, moral, dan budaya yang ada di
dalam tatanan masyarakat.
Sebagai contoh sederhana, pengunjung
dikenalkan pada dunia kemaritiman di Museum Bahari yang mengusung tema dunia
kemaritiman Indonesia. Seperti yang kita tahu, nenek moyang bangsa Indonesia
adalah para pelaut ulung yang ahli dalam hal menaklukkan ganasnya ombak lautan
yang secara implisit membawa pesan semangat juang tinggi dan pantang menyerah.
Selain itu, di museum ini masyarakat dapat melihat koleksi benda-benda yang
berkaitan dengan kelautan yang dapat meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air
Indonesia. Tentu kita tidak pernah lupa dengan slogan Javaveva jayamahe yang artinya di laut kita berjaya. Hal ini seakan
memberikan pesan kepada generasi penerus untuk terus menjaga kelestarian laut
dan mengoptimalkan pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia di
masa yang akan datang.
Berkaitan dengan bidang seni, Museum Affandi
sudah tidak asing lagi di telinga. Museum yang didirikan oleh sang maestro ini
kental dengan sisi ekspresionis dan romantisnya telah dipamerkan ke berbagai
negara di dunia, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Australia. Tentunya bangsa
Indonesia turut berbangga hati memiliki museum yang sekaligus dahulunya
merupakan tempat tinggal Affandi yang bernilai seni tinggi. Melalui hasil
karya-karya yang dipajang ini para pengunjung dapat menyelami secara lebih
detail tentang perjalanan hidup seorang Affandi, nilai kebersahajaan, dan nilai
kesederhanaan yang terangkum dalam goresan eksotis sang pelukis. Hal ini tentu
membawa pengunjung pada pengalaman-pengalaman batin yang dapat melembutkan hati
dan pikiran dalam memandang seni bukan hanya sebagai sebuah objek tetapi
sebagai sebuah nilai yang hidup.
Selain dapat menikmati kekayaan dunia maritim
bangsa dan indahnya lukisan Affandi, terdapat sebuah museum yang populer karena
terletak di pusat kota Yogyakarta, yaitu Museum Benteng Vredeburg. Di museum ini
pengunjung dimanjakan oleh berbagai diorama yang mengisahkan tentang perjuangan
rakyat Indonesia. Museum ini menyimpan koleksi sejarah perjuangan yang sarat
dengan nilai-nilai luhur cinta tanah air dan semangat rela berkorban. Dalam
perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, kedua nilai tersebut sangat
penting guna membangun karakter agar generasi muda selalu berpegang kepada
identitas dan jati diri bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan
bahwa museum merupakan perpanjangan tangan ilmu pengetahuan. Terutama fungsi
museum sebagai sarana transfer nilai-nilai seni, pendidikan, kekuatan moral,
dan budaya bangsa Indonesia yang adi luhung kepada generasi penerus harus tetap
berjalan. Di tangan generasi penerus ini, aset-aset bangsa yang tak ternilai
harganya diharapkan dapat dioptimalkan sehingga berperan penting dalam menyokong
pembentukan karakter dan identitas bangsa Indonesia yang utuh di masa yang akan
datang.
Malaikat Iblis kau masih hidup?
BalasHapus