Toleransi termasuk dalam ranah
sensitif yang hanya dapat diperoleh dengan cara mencintai pengetahuan. Dengan
pengetahuan yang mendalam seseorang tidak akan mudah menghakimi benar salah
pada orang lain. Terlebih, toleransi yang merupakan salah satu sendi
kemanusiaan tidak dapat dipisahkan dari iman. Wujud dari iman ini salah satunya
adalah agama yang berbicara tentang cara yang dirumuskan dan dipikirkan. Pada
dasarnya, semua agama mengajarkan kebaikan dan
kasih sayang yang dalam penerapannya membutuhkan konteks dan tidak dapat dibaca
secara harfiah.
Kepekaan berkaitan
dengan dimensi waktu sangat diperlukan agar pengakuan terhadap hak-hak
kemanusiaan menemui masa yang sebenarnya. Pembantaian, pembredelan agama, atau
atas nama apapun demi sebuah kepentingan yang bermuatan pelanggengan kekuasaan
sangat tidak dibenarkan. Terlebih propaganda berkaitan isu-isu teroris sehingga
menghalalkan cara kekerasan merupakan salah satu bentuk pengerdilan terhadap
hak-hak kemanusiaan. Oleh karena itu, setiap manusia harus memiliki penilaian
objektif dan simultan agar isu-isu yang berkaitan dengan kemanusiaan segera
mendapatkan titik terang.
Hubungan Iman dan Hak Asasi Manusia
Di tengah derasnya arus globalisasi sekarang ini, iman
menjadi barang mewah yang tidak mudah ditemui di sembarang tempat. Iman adalah
sumber dari segala aspek penghargaan terhadap hak hidup dan kemanusiaan. Sudah
selayaknya pokok bahasan tentang kemanusiaan diprioritaskan oleh banyak pihak.
Dapat dikatakan bahwa iman juga dapat difungsikan sebagai filter bagi berbagai
penetapan langkah di masa depan. Hal ini berarti bahwa imanlah yang dapat
menghitamputihkan masalah kemanusiaan. Pendek kata, iman merupakan landasan
idiil yang paling utama bagi setiap individu agar dapat menghargai manusia
lainnya.
Selain akal pikiran, iman juga dapat menjadi salah
satu media untukmenyaring tindakan yang benar atau yang salah, yang destruktif
atau konstruktif. Dalam penjabarannya, segala bentuk penilaian manusia tidak
boleh bertumpu pada akal semata. Inilah yang sangat berbahaya karena dapat
melahirkan tindakan-tindak anomi yang pada akhirnya menimbulkan dekadensi
moral. Di sisi lain, apabila iman terpupuk dengan baik maka setiap orang akan
lebih mudah menjalankan fungsi-fungsi vertikalnya kepada Tuhan. Selanjutnya,
apabila fungsi vertikal berjalan dengan baik maka fungsi horizontal kepada
sesama manusia dan lingkungan akan tercipta dengan baik secara
berkesinambungan. Upaya ini pada akhirnya akan berdampak pada semakin kokohnya
kesadaran terhadap hak asasi kemanusiaan. Oleh karena itu, iman setiap manusia
harus dibina dengan baik melalui upaya peningkatan pengetahuan di bangku
pendidikan maupun sosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Komentar
Posting Komentar