Beberapa Hari Sebelum

Anakku,
Engkau yang bertumbuh dalam rahim ibu dalam keterbatasan (maaf ya) sudah harus merasakan kerasnya ikut bekerja tanpa mengenal jam. Engkau yang seharusnya selalu mendapat waktu yang cukup untuk sekedar bermanja-manja terjeda oleh kesibukan ibumu yang menyita dari pagi  buta hingga gelap merayap. Tapi Engkau tak terlalu banyak menuntut.

Anakku Si Rasi Bintang,
ketika nanti Engkau lahir, Engkau akan tahu bahwa dunia tidak selalu hangat seperti ketika di perut ibu. Engkau akan belajar bermacam-macam rasa mulai dari dingin, panas, kecewa, senang, bangga, dan bahagia. Engkaupun akan dikenalkan dengan berbagai tuntutan dan harapan yang kadang tak berimbang.  Dan kaupun harus pandai memilah mana yang kau sukai dan yang kau inginkan. Dan ayah maupun ibu tak akan pernah memaksa dimanapun kau akan melabuhkan mimpimu.

Nak,
orang tuamu bukan orang kaya yang memiliki banyak cadangan harta. Ibu juga tidak terlalu cantik untuk kau sebut sebagai bidadari. Ibu masih banyak belajar ini dan itu untuk menyambut kehadiranmu. Ayahmu juga bukan seorang yang memiliki banyak jabatan seperti kebanyakan tapi kamu tak boleh lupa tak pernah sekalipun dia absen untuk mengantarmu sejak pertama kali Tuhan menitipkanmu di perut ibu. Dan ibupun masih memegang janji untuk mendidikmu dengan segala hal terbaik yang ibu miliki seperti janji ibu sebelum menikah dengan ayahmu.

Tahukah Engkau sudah sejak lama ibu menantikan kehadiranmu. Tumbuhlah Engkau jadi anak yang kuat dan tegar dalam banyak keadaan. Jangan gampang cengeng saat merasa kekurangan. Jangan mudah sombong ketika memiliki kelebihan. Jangan pula Engkau lemah saat lingkungan kurang mendukung upayamu. Perlakukanlah sekitarmu dengan penuh kasih, jangan mudah marah, jangan mudah putus asa, dan tetap peluklah mereka-mereka yang mengabaikanmu dengan ramah.

Salam sayang,
Ibu



Komentar